Standar Penilaian Indonesia
1. SPI 2002 dibuat sebagai jawaban terhadap tuntutan dan kritikan dari semua pihak untuk meningkatkan kualitas profesionalisme Penilai di Indonesia dalam menghadapi tantangan dan perkembangan dalam era globalisasi dan otonomi daerah
2. Acuan minimum (benchmark) adalah International Valuation Standards edisi tahun 1997 dan sedikit IVS 2000
3. Memposisikan dirinya sebagai negara yang memiliki standar penilaian bertaraf internasional (internationally recognised standard) guna membekali Penilai Indonesia dalam mensetarakan dirinya dengan Penilai lainnya di dunia
4. Diharapkan pada penerbitan edisi berikutnya setelah SPI 2002 (edisi ketiga) sudah mengacu pada buku IVSC 2003 atau buku IVSC edisi yang terakhir
5. Memiliki sifat wajib/mandatory untuk semua bagiannya, yang ditetapkan oleh Asosiasi Penilai Indonesia yang diakui oleh pemerintah dalam keputusan Menteri dari departemen yang terkait
6. SPI 2002 telah ditetapkan pada tanggal 18 Juni 2002 dan efektif berlaku pada tanggal 1 Desember 2002.
Tujuan standar penilaian Indonesia
Mendorong Penilai secara hati-hati menentukan dan memahami kebutuhan Pemberi Tugas
Memajukan penggunaan dasar penilaian dan asumsi secara konsisten serta pemilihan dasar penilaian yg tepat
Membantu Penilai untuk mencapai kompetensi profesional dalam persiapan dan pelaksanaan pekerjaan
Memastikan bahwa laporan penilaian tidak mendua dan bersifat komprehensif, serta mudah dimengerti
Memastikan bahwa referensi yang terkandung dalam laporan mengandung informasi yg jelas,akurat dan memadai sehingga tidak menyesatkan
Memberikan guidance mengenai mekanisme praktek penilaian, termasuk penyusunan, interpretasi dan pelaporan
Tujuan dan proses penilaian
Tujuan penilaian
Studi kelayakan
Aplikasi untuk bidang keuangan
Penetapan pajak atas properti
Transaksi properti
Laporan keuangan
Prospektus investasi
Proses likuidasi
Kompensasi pengambil-alihan
Sengketa hukum atas properti
Asuransi
Kegiatan penilaian
1. Pengumpulan data yang relevan.
2. Pengamatan terhadap properti tersebut dan properti lain yang setara dan lingkungan sekitarnya.
3. Pengorganisasian dan analisa data untuk dapat menghasilkan opini yang tepat atas property
Proses penilaian
Proses penilaian adalah sebuah prosedur sistematis yang digunakan untuk menjawab pertanyaan klien tentang nilai properti yang sebenarnya.
Proses penilaian dimulai ketika penilai mengidentifikasi masalah penilaian dan diakhiri dengan laporan penilaian.
Proses penilaian
1. Perumusan masalah
2. Lingkup kerja
3. Pengumpulan data / deskripsi properti
4. Analisa data
5. Opini tentang nilai tanah
6. Aplikasi untuk melakukan pendekatan kepada nilai
7. Rekonsiliasi semua indikasi nilai / opini akhir tentang nilai
8. Laporan tentang nilai yang telah didefinisikan
1.Perumusan masalah
Identifikasi Client
Penetapan penggunaan penilaian
Hal-hal yang biasanya dicari informasinya oleh client dari laporan yang dibuat :
Harga jual maupun beli
Jumlah pinjaman
Dasar penetapan pajak
Tujuan penilaian (termasuk definisi nilai)
Untuk estimasi beberapa jenis nilai : nilai pasar, nilai selain nilai pasar
Identifikasi tanggal penetapan nilai
Harus ditetapkan karena karakteristik pasar yang sewaktu-waktu dapat berubah
Identifikasi karakteristik properti
Lokasi dan atribut fisik
Daya tarik properti
Asumsi dan kondisi yang membatasi
2.Lingkup kerja
Tetapkan mana yang telah dilakukan dan mana yang belum
Jumlah dan jenis informasi yang diteliti
Analisa yang diterapkan
Ditentukan oleh penilai/analis sesuai dengan keinginan client dan karakteristik permasalahan
Pengungkapan berbagai temuan sesuai SPI
Membantu penilai membuat keputusan yang tepat dan memfasilitasi penggunaan waktu dengan sebaik-baiknya
3.Pengumpulan data
Data tentang Properti yang Bersangkutan
Data Area Pemasaran
Data tentang properti lain yang setara
4.Analisa data
Analisa Pasar
Studi tentang kondisi pasar untuk jenis properti tertentu
Penawaran dan permintaan dari produk tertentu
Dasar untuk analisa kelayakan
Analisa Manfaat Tertinggi dan Terbaik (HBU)
Analisa jika HBU seolah kosong dan sedang dikembangkan
Identifikasi pengembangan (penggunaan optimal) dan perbandingan
Dasar penilaian – nilai pada HBU
5.Opini tentang nilai tanah
Mengapa menilai tanah?
Nilai tanah merupakan komponen utama nilai properti
Nilai tanah dan bangunan dapat berubah dengan tingkat perubahan yang berbeda
- Tanah dapat mengalami apresiasi
- Bangunan dapat mengalami depresiasi
Beberapa penugasan mensyaratkan hal tersebut
Diperlukan untuk melakukan pendekatan biaya
Pilihan:
Perbandingan penjualan
Ekstraksi
Alokasi
Pengembangn subdivisi
Sisa Lahan
Kapitalisasi Sewa Tanah
6.Aplikasi pendekatan penilaian
1. Depresiasi Biaya
2. Perbandingan Penjualan
3. Kapitalisasi Pendapatan
7.Rekonsiliasi akhir dan laporan penilaian
Rekonsiliasi Akhir:
– Pemberian pembobotan yang sesuai untuk mengindikasikan nilai
Laporan tentang Nilai yang Ditetapkan
– Penyimpulan data, nilai, dll
…………. Bersambung ke prinsip prinsip penilaian …..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar