
... Bambang Budianto, Property, Appraisal , Penilaian, Valuer ..... khusus teori penilaian / appraisal dan yang berhubungan dengan penilaian / appraisal ... silahkan copy paste dengan menyebutkan sumbernya .. Untuk mencari tulisan ketik kata "kuncinya" di Google search .
Kamis, 17 April 2008
Pengumpulan data

Identifikasi dan Pengumpulan Data
Pentingnya Identifikasi dan Pengumpulan Data
Salah satu aspek penting proses penilaian
Pemilihan teknik penilaian yang sesuai
Pencatatan data yang sistematis
Tujuan
Mengidentifikasi data dan informasi yang relevan
Mengidentifikasi sumber data dan informasi
Definisi
Informasi – Pengetahuan dari investigasi, studi dan instruksi
Data – Fakta yang digunakan sebagai dasar diskusi dan pengambilan keputusan
Penggunaan Data dan Informasi Real Estate
Penilaian
Konsultasi
Kegiatan broker
Kegiatan pembiayaan
pengambangan
Manajemen properti
Investasi
Sumber Informasi Real Estate
Pesaing
Pasar
Demografi
Ramalan Ekonomi
Biaya/Pengeluaran
Keuntungan
Hukum & Perundang-undangan
Informasi Pemerintah
Masalah yang Terkait Informasi Real Estate
Info terlalu sedikit
Info terlalu banyak
Terlalu banyak “hits”
Solusi:
Definisikan masalah secara gamblang
Identifikasi infor yang diperlukan secara jelas
Pelajari metode untuk mengungkap sumber informasi
Jenis Data dan Informasi
Data Anekdot
Data Empirs
Data Ilmiah
Informasi Asimetris
Informasi Simetris
Sources vs Resources
Keuntungan Mengumpulkan Data dan Informasi
Peningkatan Pengetahuan
Kepuasan dan kepercayaan diri
Komunikasi secara cerdas
Efisiensi Pengetahuan
Riset yang benar
Persiapan laporan yang baik
Kemampuan untuk memberi advise kepada klien
Hindari kesalahan dan “terlewat”
Segi kompetitif
Bagaimana Mengumpulkannya?
Baca dengan prioritas
Prioritas Media – cetak vs. elektronik
Perjalanan
Pengumpulan dan penyimpanan data
Wawancara
Mempelajari peta
Agen
Kantor yang mengurusi lahan
Otoritas lokal
Kantor perencanaan dan pembatasan wilayah
Departemen lain
Depperindag
Depnaker
Dept. Sumber Daya Alam
Dept. Pertanian
Dll.
Jenis Data Real Estate
Tanah dan peningkatannya
Transaksi penjualan
Jenis khusus properti
Data perihal persewaan/penghunian
Perpajakan
Biaya konstruksi
Melanjutkan Data Real Estate
Demografi
Ekonomi lokal
Sewa/hunian
Survei Investor
Penjualan lahan
Penjualan meningkat
Data dan Information yang Dapat Dibandingkan
Kompleks perbelanjaan
Perkantoran
Hotel
Pompa bensin
Bioskop
Gedung
Data Penawaran dan Permintaan
Perumahan
Perkantoran
Industri
Hotel
Pompa bensin
Persewaan
Tempat tinggal
Ruko
Kompleks perbelanjaan
Perkantoran
Industri
Biaya Konstruksi
Biaya Bangunan
Pe-level-an/Pengisian
Biaya infrastruktur
Biaya profesional
Biaya hukum
Iklan
Penataan ruang
Dll.
Bambang77001@gmail.com
Pasar Real Estate

PASAR REAL ESTATE Apakah Pasar Real Estate Efisien?
Pasar yang efisien dapat didefinisikan sebagai pasar dimana harga benar-benar merupakan cerminan dari informasi relevan yang tersedia.
Pasar yang efisien biasanya memiliki pembeli dan penjual dalam jumlah banyak yang membentuk pasar yang kompetitif.
Pembeli dan penjual mendapatkan informasi yang benar mengenai dinamika pasar.
Pasar real estate bukanlah pasar yang efisien
Ketaksempurnaan seperti ketiadaan standarisasi produk, dan waktu yang diperlukan untuk memproduksi pasokan baru membuat sangat sulit untuk memprediksi karakteristik pasar real estate secara akurat.
Lokasi Membuat Pasar Menjadi Sangat Menarik
Kondisi pasar kompetitif meliputi:
Homogenitas produk
Pasar bebas – sedikit kontrol dari pihak luar
Peserta pasar tidak buta informasi
Jumlah besar pembeli dan penjual yang secara individu tidak dapat mempengaruhi harga pasar
Produknya dapat dipecah dan dapat dipindahkan
Perilaku Harga Pasar Real Estate
Ketidaksempurnaan pasar dapat menyebabkan harga transaksi cenderung menyimpang dari harga dasar pasar. Ketaksempurnaan meliputi:
Akses pengetahuan yang tidak memadai
Biaya transaksi tinggi
Sedikitnya pembeli atau penjual
Permintaan jangka pendek / ketakseimbangan pasokan berkaitan dengan lokai, peraturan, atau hambatan politik.
Teori Lokasi
Teori Lokasi Klasik
Perbedaan harga sewa merupakan akibat dari sulit tidaknya akses dari lahan ke pasar dan pengguna
Teori Lokasi Neo Klasik
Memahami lahan sebagai sebuah faktor produksi, bersama dengan tenaga kerja, modal dan kewirausahaan
Kurva Penawaran Sewa
Faktor Penetapan Lokasi oleh Rumah Tangga:
Pengguna biasanya menghindari lokasi dengan biaya transportasi yang tinggi, dan cenderung untuk memilih lokasi yang dekat dengan pusat perekonomian
Harga lahan sesuai dengan jarak dari pusat aktivitas ekonomi di perkotaan, dan pembeli rela mendapatkan lahan yang lebih sempit demi lokasi yang lebih dekat.
Faktor Penetapan Lokasi oleh Perusahaan:
Ongkos transportasi
Kedekatan dengan pelanggan
Kedekatan dengan pemasok
Kedekatan dengan angkatan kerja
Permintaan lahan
Jenis barang atau jasa
Permintaan akan barang dengan kepadatan tinggi / rendah
Produksi barang penambah/pengurang berat badan
Jenis Pasar Tempat Tinggal
Tempat tinggal
Komersial
Industrial
Pertanian
Tujuan khusus
Penawaran dan Permintaan
Mengapa sangat penting?
Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Harga Komoditas
Pendapatan Konsumen
Harga Komoditas Pesaing
Harapan Konsumen
Selera dan Kesukaan
Jenis Permintaan
Permintaan fisik
Permintaan ekonomis
Mengukur Permintaan
Penjualan properti menurut kategori
Sambungan listrik
Survei komersial
Indeks harga
Variasi Permintaan
Siklus tingkah laku pasar
Gejala Boom and Bust
Harga jangka pendek
Harga jangka panjang
Urutan Siklus
Titik keseimbangan
Perkembangan permintaan di beberapa sektor
Peningkatan kepercayaan konsumen
Kenaikan harga/keuntungan
Pengembang merespon permintaan
Investor baru berbondong masuk
Friksi mulai muncul dan keuangan mulai mengetat
Permintaan merosot tapi penawaran tetap meningkat
Beberapa proyek gagal – dan ini menular
Kehilangan kepercayaan – semakin muram dan kemudian petaka terjadi!
Secara perlahan kepercayaan kembali muncul
Faktor Penawaran dan Permintaan untuk Perumahan
Faktor permintaan untuk perumahan :
Pembentukan keluarga baru, komposisi umur dari keluarga baru, pendapatan rumah tangga, dan kondisi pembiayaan kredit.
Faktor penawaran untuk perumahan :
Harga faktor produksi, faktor produktivitas, jumlah pengembang di pasar, dan kondisi kredit.
Faktor Permintaan dan Penawaran untuk Pasar Retail
Faktor permintaan untuk pasar retail :
Jumlah konsumen, pendapatan konsumen, selera dan kesukaan konsumen, harga produk pengganti dan kondisi kredit.
Faktor penawaran untuk pasar retail :
Harga dan produktivitas faktor produksi, jumlah pengembang, harapan pengambang, dan kondisi kredit.
Faktor Permintaan dan Penawaran untuk Perkantoran
Faktor permintaan untuk perkantoran:
Jumlah firma lokal, jenis usaha firma lokal, perkembangan firma lokal dan luas lahan perkantoran per karyawan.
Faktor penawaran untuk perkantoran :
Sama dengan faktor penawaran pasar retail.
Analisa Pasar
Identifikasi dan studi tentang pasar untuk sektor barang dan jasa tertentu.
Membentuk dasar untuk menentukan HBU dari sebuah properti.
Nilai pasar dari sebuah properti umumnya merupakan fungsi dari posisinya dalam persaingan di pasar.
Analisa pasar menyediakan penaksir dengan informasi tentang biaya pengelolaan gedung dan kondisi pasar untuk digunakan dalam metode pendekatan biaya.
Analisa pasar menolong mengidentifikasi properti pesaing dan derajat (posisi) mereka dalam perbandingan jiika digunakan metode pendekatan perbandingan penjualan.
Analisa pasar menyediakan informasi yang digunakan untuk mengantisipasi tingkat bunga sewa guna maupun nilai sewa dari properti, aliran pendapatan di masa depan, dan tingkat diskon yang sesuai untuk ditetapkan dalam pendekatan pendapatan.
Bambang77001@yahoo.com
Prinsip penilaian
PRINSIP PENILAIAN
1. Antisipasi dan Perubahan
“Antisipasi”: Persepsi bahwa nilai diciptakan oleh ekspektasi atas keuntungan di masa depan. Nilai didasarkan pada persepsi pelaku pasar tentang keuntungan kepemilikan di masa depan.
“Perubahan”: Hasil dari sebab dan efek hubungan antara kekuatan yang mempengaruhi nilai properti. Perubahan di pasar real estate berkaitan dengan kekuatan sosial, ekonomi, pemerintah dan lingkungan.
Depresiasi – berkurangnya nilai properti karena berbagai sebab.
2. Penawaran dan Permintaan
“Penawaran”: Kuantitas dari barang dan jasa yang tersedia
“Permintaan”: Keinginan dan kemampuan untuk membeli atau menyewa barang dan jasa.
Interaksi antara penawaran dan permintaan real estate menjadi penentu harga. Relatif terhadap faktor nilai – kegunaan, kelangkaan, keinginan dan daya beli efektif.
3. Substitusi dan Keseimbangan
“Substitusi”: Ketika komoditas atau barang yang semacam banyak tersedia, barang dengan harga yang terendah akan paling menarik permintaan pasar.
Seorang pembeli tidak akan membayar lebih untuk sebuah properti yang dianggap sama. Nilai properti cenderung ditentukan oleh biaya membeli properti lain yang dianggap sama.
“Keseimbangan”: Nilai diciptakan dan dipertahankan ketika unsur-unsur yang berlawanan berada dalam keadaan ekuilibrium.
Keuntungan maksimum dapat diperoleh ketika semua faktor produksi di titik ekuilibrium , yaitu ketika biaya marjinal sama dengan keuntungan marjinal dari sebuah input produksi
4. Eksternalitas
“Eksternalitas”: faktor eksternal pada properti yang memberikan efek positif atau negatif pada nilai.
Economies di luar properti memiliki efek positif atas nilai.
Sementara diseconomies memiliki efek negatif atas nilai
Eksternalitas seperti tetangga sekitar memilikki efek terhadap nilai.
5. Biaya Peluang
Biaya untuk hilangnya peluang yang tidak dipilih.
Investor akan mencari untuk memilih investasi yang memberikan tingkat keuntungan yang tertinggi dan tingkat resiko yang terendah.
Dengan kata lain – investor ingin memaksimalkan keuntungan tetapi meminimalkan resiko.
Terkait dengan prinsip substitusi dan relatif terhadap pendekatan pendapatan.
6. Kontribusi
Nilai dari komponen khusus diukur sebagai kontribusi terhadap nilai properti secara keseluruhan, atau jumlah yang ketidakberadaannya akan mengurangi nilai secara keseluruhan.
Terkait dengan pendekatan biaya.
7. Produktivitas Berlebih
Pendapatan bersih yang tersisa setelah biaya untuk faktor produksi telah dibayar seluruhnya.
Faktor Produksi:
Lahan
Tenaga Kerja
Kapital
Manajemen
Terkait dengan pendekatan pendapatan.
8. Kecocokan
Nilai properti riil diciptakan dan dipertahankan ketika karakteristik dari properti cocok dengan permintaan pasar..
Pembatasan wilayah mengatur kecocokan sesuai dengan karakteristik dasar properti.
9. Pemanfaatan Lahan (HBU)
Pemanfaatan secara benar lahan maupun properti diatasnya, yang secara fisik memungkinkan, secara wajar mendapat dukungan, secara keuangan memungkinkan kelak akan menghasilkan nilai yang tertinggi. Itu adalah konsep dasar penaksiran real estate.
Pemanfaatan Lahan (HBU) seolah kosong:
Di antar semua alasan pemanfaatan alternatif, pemanfaatanyang menghasilkan nilai lahan tertinggi, setelah pembayaran dilakukan untuk tenaga kerja, pemilik modal, dan manajemen biasanya dianggap sebagai HBU lahan seolah kosong.
Pemanfaatan (HBU) Lahan yang telah dibangun:
Maksudnya adalah bahwa peningkatan yang terjadi harus diperbaiki atau dipertahankan sehingga tetap dapat menyumbang terhadap total nilai pasar properti, atau sampai keuntungan dari pengembangan baru akan bernilai lebih dari biaya memusnahkan pengembangan yang sudah ada dan membangun yang baru.
Bambang77001@gmail.com
Langganan:
Postingan (Atom)