Penilaian Partial
Penilaian properti yang mana Hak Atas Properti
tersebut dimiliki oleh lebih dari satu pemilik,
misalnya :
1.Pemilik tanah & Pemilik Bangunan
2. Penyewa dan yang menyewakan
BOT ( Build Operate And Transfer )
HUBUNGAN ANTARA :
• Pemilik tanah, dan
• Developer
Melakukan kerjasama yang saling menguntungkan
KENAPA MELAKUKAN KERJASAMA BOT ?
Pemilik tanah
Memiliki tanah komersial, namun :
• Tidak memiliki modal
• Tidak memiliki kemampuan untuk :
• Mengembangkan
• Mengelola
• Memasarkan properti secara profesional
Develover
Memiliki kemampuan, tetapi :
Tidak memiliki lahan komersial, karena lahan komersial pada daerah tertentu jumlahnya sangat terbatas
PENGERTIAN BOT
• Pemilik tanah menyerahkan hak atas tanah untuk masa tertentu kepada developer untuk dikembangkan ( dibangun dan dikelola )
• Kedua pihak mendapatkan keuntungan yang sama sesuai dengan jumlah investasi yang dikeluarkan»dengan memperhatikan tingkat resiko yang ditanggung oleh masing – masing pihak
• Dalam sistem hukum pertanahan, tanah tersebut dapat dimohonkan Hak Guna Bangunan untuk masa tertentu sesuai dengan perjanjian yang ada
TEHNIK PENILAIAN
Melakukan penilaian untuk :
• Lessor’s Interest ( Pemilik Tanah )
• Lessee’s Interest ( Penyewa / Develover )
Penilaian pada umumnya menggunakan Pendekatan Pendapatan dengan metode DCF (Discounted Cash Flow Method )
FAKTOR – FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN
• Bentuk Kerjasama
• Jangka Waktu
• Isi dan pernyataan dalam perjanjian
• Proyeksi Pendapatan & Biaya Operasional
• Tingkat resiko masing – masig pihak selama masa perjanjian
• Tingkat kapitalisai & tingkat Diskonto yang sesuai
BENTUK PERSAMAAN YANG DIKENAL DALAM PENILAIAN PARTIAL
V = VLO + VLE
Dimana
V = Nilai Pasar Property
VLO = Nilai bagi pemilik tanah (Lessor’s Interest)
VLE = Nilai bagi penyewa / Developer (Lessee’s Interest)
NILAI BAGI YANG MENYEWAKAN ( Pemilik Tanah )
Menerima Pembayaran Sewa ( Dari Developer / Penyewa )
+
Sisa Nilai Property ( Pada Akhir Masa Sewa )
NILAI BAGI PENYEWA ( Developer )
• Menikmati keuntungan dari selisih harga sewa berdasarkan kontrak dengan Nilai Pasar sewa untuk masa tertentu sesuai dengan hak atas penggunaan property tersebut
• Nilai bagi penyewa dapat terjadi apabila harga sewa berdasarkan kontrak lebih kecil dari Nilai Pasar sewa.
KONDISI UMUM
Dengan kondisi yang berubah – ubah akan berakibat kepada Nilai Pasar
Properti, Contoh :
• Nilai Pasar Propeti naik » Harga Sewa naik
• Nilai Pasar Propeti turun » Harga Sewa turun
Ø Bila harga pasar sewa naik » Pemilik properti memberikan sebagian keuntungannya kepada penyewa ( penyewa mendapatkan nilai positif )
Ø Bila harga pasar sewa turun » Penyewa akan memberi keuntungannya kepada pemilik properti (nilai negatif bagi penyewa )
Ø Bila harga pasar sewa = Harga pasar sewa dalam kontrak, maka nilai bagi penyewa = 0
Ø Bila harga pasar sewa turun dan perbedaan dengan harga sewa dalam kontrak semakin jauh, biasanya penyewa akan mengusulkan negosiasi ulang atas kontrak harga sewa
Ø Biasanya nilai negatif bagi yang menyewakan ( Pemilik Tanah ) hampir tidak pernah terjadi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar